Ada yang mengartikan bahagia itu ketika mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Mendapatkan harta yang berlimpah. Punya mobil, motor, rumah isteri yang cantik dan sebagainya. Tapi, nyatanya banyak orang yang telah berkecukupan tetap saja tidak bahagia.
Rumah mewah, perabotan yang berkelas, mobil berjejer rapi di garasi, punya isteri cantik. Tetap saja mukanya terlihat kusut dan muram. Selalu bertengkar dengan isterinya atau anaknya. Anaknya nakal tidak menurut malah masuk pergaulan bebas.
Sebaliknya, sebuah keluarga di sebuah desa terpencil. Suara ceria dan tawa kerap terdengar. Suasana sejuk bukan hanya alamnya namun pada suasana hubungan batin keluarga tersebut. Anaknya mengaji setiap sore ke sebuah mushola. Ayah dan ibunya nampak bahagia. Definisi rumahku surgaku tergambar di sini.
Jadi dimanakah kebahagiaan itu? Apakah ketika mempunyai harta yang berlimpah, atau ketika hati lapang tak ada beban kehidupan?
Kita mulai sepakat hati yang lapang dan rasa syukur terhadap apa yang kita miliki menjadikan kita bahagia. Satu langkah praktis untuk bahagia itu adalah menata pikiran dan hati agar lebih tenang dan bersyukur terhadap apa yang kita terima.
#Berpikirjernih
#Hiduptenang
Comments
Post a Comment