Lahir #1

Aku tak bisa tidur. Banyak hal yang aku inginkan namun belum tercapai. Aku bangun dari pembaringan menuju toilet untuk berwudhu dan shalat.

Hawa terasa dingin. 15⁰C kulihat di layar gawai. Aku laksanakan dan berdzikir. Aku menangis sejadi-jadinya. Ya Allah... Aku harus bagaimana?

Aku terlahir dengan keadaan kekurangan. Ibuku bercerita. Dulu ketika ibuku mengandung selama 9 bulan. Hari itu terjadi kemarau panjang. Sawah kering, tanahnya terpecah-pecah. Keadaan sangat sulit.

Tibalah saat aku akan dilahirkan. Tubuhku sulit keluar. Ibuku menjerit. Mak Tirah pun ikut terengah-engah.

Beberapa saat kemudian, yang keluar kakiku dahulu. Mak Tirah terkejut. Ibuku mulai sesak. Tubuhku kembali didorong dan diputar. Hingga keluarlah kepala terlebih dahulu.

Ketegangan selesai. Ayahku bersorak. Ia pun adzan dengan meneteskan air mata. Sembari adzan, Ayahku terkejut melihat mataku sebelah kiri. "Kenapa dengan matamu, nak?"
..............................................................

Perjuanganku dimulai.

Comments