Diskusi sebelmunya, kita telah membahas dimana sebetulnya penciptaan
Adam a.s dan Siti Hawa a.s berlangsung. Lalu, di belahan bumi manakah sebenarnya
kehidupan Nabi Adam a.s berlangsung?
Menelusuri masa lalu bagaikan memasuki gua, sangat gelap dan penuh
misteri. Kita berjalan akan merasakan salah arah. Tetapi tenang kawan,
mudah-mudahan rekonstruksi ini membuat kita percaya diri bahwa kita adalah makhluk
yang berpikir dan belajar. Sungguh dosa besar jika tidak bersyukur, bukan? Tanda
syukur adalah merawat dan menggunakan pemberian Tuhan, salah satunya
menggunakan akal kita.
Kita percaya manusia yang cerdas adalah Nabi Adam a.s. Nah, kawan
pertanyaan selanjutnya adalah peradaban seperti apakah yang dibangun oleh Nabi
Adam a.s?
“Dan Dia mengajarkan
kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian" mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang
benar orang-orang yang benar!" (Q.S
Al-Baqarah, 2: 31)
Kata tsumma (kemudian) dalam ilmu sharaf nahwu mempunyai pengertian peristiwa yang dijelaskan mempunyai jarak peristiwa yang sangat panjang. Kita juga bisa membaca berbagai literature yang mengungkapkan umur Nabi Adam a.s adalah sekitar 950 tahun. Sungguh periode yang sangat panjang dan dimunginkan membuat sebuah peradaban.
Kata tsumma (kemudian) dalam ilmu sharaf nahwu mempunyai pengertian peristiwa yang dijelaskan mempunyai jarak peristiwa yang sangat panjang. Kita juga bisa membaca berbagai literature yang mengungkapkan umur Nabi Adam a.s adalah sekitar 950 tahun. Sungguh periode yang sangat panjang dan dimunginkan membuat sebuah peradaban.
Allah mengajarkan nama-nama benda kepada Adam
Ayat di atas harus dipahami pula bahwa Allah megajarkan sesuatu kepada
Adam a.s tidak secara langsung. Kenapa? Karena Allah sendiri tidak mau
memperlihatkan diri-Nya secara langsung. Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an
yang berbunyi;
“Dan
(ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, Kami tidak akan beriman
kepadamu sebelum Kami melihat Allah dengan terang, karena itu kamu disambar
halilintar, sedang kamu menyaksikannya."
Jadi, ketika Adam a.s diciptakan, Adam a.s hidup mencari ilmu dengan
perjuangan dan menggunakan akalnya. Tentu Allah Swt membantunya dengan
memberikan ilham seperti Ia mengajarkan Qabil untuk mengubur saudaranya Habil.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang berbunyi;
“Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk
memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat
saudaranya. berkata Qabil: "Aduhai celaka Aku, mengapa aku tidak mampu
berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku
ini?" karena itu jadilah Dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.”(Q.S Al Maa’idah, 5: 31).
Peradaban zaman batu dan zaman logam
Mengenai pembabakan sejarah zaman batu dan zaman logam, kita harus
mengkaji ulang. Apakah benar seperti itu? Seperti di zaman modern saat ini
penggunaan ulekan/cobek tidak bisa kita sebut bahwa zaman saat ini adalah zaman
batu, benarkan?
Peradaban Masa Lalu yang Maju
Pembahasan kita kali ini memang sedikit radikal dan mencoba mengulas
secara tajam peradaban masa lalu. Allah berfirman dal Al-Qur’an yang berbunyi;
“Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, sedang mereka
adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap di pandang mata..” (Q.S Maryam, 19: 17).
Ayat di atas sebuah penegas bahwa masa lalu mempunyai peradaban yang
maju. Selayaknya kita tidak sombong, mengatakan bahwa kita adalah umat yang
maju dan lebih modern.
Dimanakah Peradaban Adam a.s?
Penelitian dari berbagai ahli mengenai atlantis saat ini masih menjadi
perdebatan, yang jelas bahwa penelitian tersebut sangat seru untuk kita kaji. Mudah-mudahan
kita akan mendapatkan hikmah dari penelitian tersebut.
Tahun 1972, sebuah perusahaan (perancis) yang
mereka mengimpor biji mineral uranium dari oklo, republik Gabon untuk diolah.
Ternyata mereka sangat terkejut dengan fakta penemuan di lokasi tersebut,
karena biji uranium impor tersebut ternyata dulu kala sudah pernah diolah dan
dimanfaatkan sebelumnya serta yang uraniumnya dengan limbah reaktor nuklirnya
hampir sama (ahmadsamantho.wordpress.com).
Penemuan ini sangat memikat para ilmuwan yang datang ke situ untuk
suatu penelitian, dari hasil riset yang mereka lakukan menunjukkan adanya
sebuah reaktor nuklir berskala besar pada masa prasejarah, dengan
kapasitas kurang lebih 500 ton biji uranium yang terdapat di enam wilayah,
diduga dari proyek tersebut dapat dihasilkan tenaga sebesar 100 ribu watt suatu
hasil yang sangat mengejutkan bukan???
Jika nabdi Adam a.s adalah manusia pertama yang membangun peradaban,
maka peradaban yang tertua menjadi hipotesis pembangunan peradabannya. Jika kita
mencari peradaban yang sangat tua, maka kita akan menemukan banyak perdebatan. Kita
akan masuk mengenai pembahasan ini dimulai oleh pendapat orang tua. Hehe… Peradaban
yang paling tua adalah Atlantis.
Atlantis, Atalantis, atau Atlantika (bahasa Yunani Ἀτλαντὶς νῆσος, "pulau Atlas ") adalah pulau legendaris yang pertama kali disebut oleh Plato dalam buku Timeaus dan Critias. Dalam catatannya, Plato menulis bahwa Atlantis terhampar
"di seberang pilar-pilar Herkules",
dan memiliki angkatan laut yang
menaklukkan Eropa Barat dan Afrika 9.000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun 9500 SM. Setelah
gagal menyerang Yunani, Atlantis tenggelam ke dalam samudra "hanya dalam waktu
satu hari satu malam" (https://id.wikipedia.org/wiki/Atlantis).
Comments
Post a Comment