Dimanakah Tempat Adam a.s Diciptakan?


Sebuah pertanyaan yang menggelitik, menarik semua pusat perhatian. Mbok, kan udah jelas di surga, iyo toh? Benarkah demikian? Kali ini mari kita berdiskusi menarik nalar dari berbagai informasi yang ada dalam Al-Qur’an. Oh, iya peringatan bagimu kawan, jangan langsung percaya tulisan ini. Kita hanya mau berdiskusi, mudah mudahan kamu juga jadi penasaran. Minimal mau menge-cek apa ayat Al-Qur’an-nya.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya;
“Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang yang zalim”(Q.S Al-Baqarah, 2: 35).
Paling menarik adalah adanya kalimat, “….janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang yang zalim” (Q.S Al-Baqarah, 2: 35). Loh kok bisa-bisanya di surga ada pohon yang dilarang? Apakah ini sebuah pohon atau berupa kiasan? Bukankah di surga sudah tidak ada larangan? Jika masih ada pohon yang dilarang itu, boleh jadi banyak manusia yang dikeluarkan kembali dari surga.
Bahkan, Allah menegaskan semua orang yang berada di surga mendapatkan apa yang dikehendakinya.
(yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa,(Q.S An-Nahl, 16: 32).
Lalu,sebenarnya itu surga atau apa? Bukankah iblis dikeluarkan dari surga? Sebelum menjawab pertanyaan ini, mari kita gunakan akal kita. Kita sebagai insan yang berpikir akan lebih baik jika kita gunakan anugerah yang Allah berikan ini. Jika kita bertanya dimanakah Adam a.s diciptakan, maka kita juga akan mempunyai pertanyaan berantai. Bahan penciptaan Adam a.s dimana?
Kamu pasti sepakat bahwa bahan penciptaan nabi Adam a.s adalah tanah. Tanah aych di bumi. Bumi? Ini logika sederhana. Wong manusia buat hidup di bumi ya bahanya dari bumi juga. Kok bisa? Mana dalilnya?
Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya, "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan.”(Q.S. Al’ A’raf, 7: 25). Jadi, sebenarnya peciptaan Adam a.s, ya di bumi. Mengenai larangan di atas? Berarti itu berupa kiasan. Makna pohon di atas adalah melakukan hubungan suami istri, atau pertumubuhan keturunan layaknya sebuah pohon yang tumbuh dan berkembang. Hal ini dibuktikan ketika Adam a.s dan Siti Hawa a.s memakan buah pohon itu, keduanya menjadi telanjang. Allah berfirman yang berbunyi;
“Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia.” (Q.S Thaaha, 20: 121).
Selanjutnya, kita juga kembai berlogika dan bernalar. Bukankah Iblis sudah diusir dari surga? Bisa-bisanya ia kembali dan menghasut Adam a.s dan Siti Hawa a.s agar memakan buah pohon itu? Bukankah di surge ada penjaganya? Bukankah Allah Mahatahu yang berada dalam pengawasannya?
Allahu A’alam bishawab

Comments