Ketika manusia menyadari dirinya
dilanda rasa ingin tahu dan ketakjuban terhadap alam, mulailah dirinya berpikir
mengenai asal-usul dari manakah ia berasal. Dalam kebimbangan itu ia menyadari
ada kekuatan yang besar mengendalikan alam semseta ini. Namun, jika tak
terjawab, “Siapakah penguasa jagat ini?” Imajinasinya akan liar menjawab
pertanyaan itu hingga menjadi mitologi.
“Tuhan” suatu realitas yang selalu
menjadi bahan perdebatan. Sebagian orang memandang titah tuhan selalu menjadi
bahan pembenaran terhadap ketidakadilan. Siapakah yang menciptakan “tuhan”?
Atau dia sendiri yang memperkenalkan diri-Nya kepada manusia?
Dalam babak sejarah dan peristiwa
bergerak maju. Namun, alur pemikiran manusia ingin sekali memandang mundur. Ia
ingin melihat kenyataan sebelumnya. Pada rentang masa lalu, ketika alam
dipandang sebagai benda mati. Namun ternyata ada suatu realitas tersembunyi
dibalik biasanya kita memandang.
Jika kita berpikir alam ini penuh
keajaiban. Daya hidup maksimal. Alam dengan segala kontradiksi bergerak
seragam. Searah putaran jam. Semua mempunyai tugasnya masing-masing. Bakteri,
semut, gajah dan sejenis binatang melata lainnya hidup. Ternyata mereka juga
tidak seratus persen mengendalikan tubuhnya. Ada suatu daya atau kekuatan yang
menjadikan mereka hidup. Atau kita (manusia), apakah kita menyadari ratusan sel
dalam tubuh kita saling terbelah dengan teratur? Kenyataannya dalam setiap
makhluk ada suatu hukum yang menjadikan mereka mempunyai sifat dan
karakteristik sendiri. Semuanya dalam suatu kendali dan sistem yang tidak kasat
mata, tapi nyata.
Aneh! Benar-benar aneh! Kebetulan?
Jika setiap makhluk itu ada awalnya, maka awal dari alam semesta ini adalah
penciptaan. Penciptaan yang tidak kita ketahui awalnya. Sedang manusia sendiri
berawal dari setitik mani yang menjadikannya hidup. Mungkin alam semseta ini
dimulai dari sebuah titik juga?
Beragam peristiwa, benda, dan
makhluk lainya saling melengkapi drama kehidupan. Kenapa ada air? Bagaimana ia
bisa ada? Lalu adakah tujuan sebelum ia ada? Semuanya saling terhubung.
Jaring-jaring makanan, rantai makanan dan persoalan kehidupan terus berlanjut.
Hidup dan mati makhluk hidup ada kesengajaan. Bumi tempat kita berpijak seolah
menjadi kendaraan raksasa, yang di dalamnya banyak makanan dan perbekalan. Lalu
tujuan kita kemana?
Sebuah sistem yang saling
berhubungan, bukan sebuah kebetulan. Tetapi sebuah design dan mahakarya.
Mahakarya Sang Penguasa Jagat Raya.
Comments
Post a Comment